Kamis, 25 September 2014

Remaja dan Rokok

,

Permasalahan remaja yang menghawatirkan di era globalisasi ini salah satunya merokok.Setuju gak? 
Kini merokok bukan lagi barang asing di tangan pelajar,  Bisa dijadikan jaminan bahwa sebagian besar pelajar SMP dan SMA sudah pernah mencoba merokok. hiiyy ngeri kan!

\




Rokok dianggap bisa menjadi penghilang rasa penat dan stress untuk sebagian orang. Sebagian besar pelajar perokok berasal dari sekolah pinggiran. Sebelum tahun 1995 prevalensi remaja terhadap rokok hanya tujuh persen.    Pada 2010 naik menjadi 19 persen. 54,1 persen orang diatas usia 15 tahun merokok dan 43,3 persen dari jumlah keseluruhan perokok mulai merokok pada rentang usia 14-19 tahun.
 Dan yang mengkhawatirkan, benda kecil ini bisa membuat para pelajar ketagihan layaknya narkoba. Asal mulanya , orang yang menghisap rokok merasa tidak nyaman, misalnya kepala pening, mulut kering dan bau. Akan tetapi lama kelamaan jika diteruskan berkali-kali dan dibiasakan maka perokok akan merasa nikmat dan enak. Setelah itu menjadi ketagihan, kecanduan, dan ketergantungan secara fisik maupun psikis.

2.       Faktor kemungkinan penyebab masalah

v  Remaja perokok diakibatkan dari pergaulan yang kurang baik dari lingkungan sekitar. Seperti faktor teman sebaya yang merokok.
v  Menurut pandangan pelajar perokok, jika dia merokok akan terlihat keren dan mencolok dibanding yang lain.
v  Faktor keluarga dan orang tua juga bisa menjadi penyebab remaja merokok. Remaja yang orang tuanya perokok lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh orang tuanya. Masalah keluarga dan kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua juga menjadi salah satu penyebab remaja rentan terpengaruh.
v  Terpengaruh iklan rokok. Pada iklan rokok menggambarkan kalau perokok adalah lambang kemewahan dan perokok adalah symbol laki-laki sejati, hal inilah yang memicu remaja untuk merokok.


3.       Dampak perilaku merokok

v  Organisasi kesehatan dunia (pada 1998) melakukan penelitian tentang tembakau dan rokok melontarkan 6 hal :
1)    Rokok adalah pintu pertama kematian
2)    Rokok merupakan pembunuh nomor 3 setelah jantung dan kanker
3)    1 batang rokok menyebabkan umur seseorang memendek 12 menit.
4)    Di dunia 10 orang perhari mati karena rokok
5)    Di Indonesia 57.000 orang mati karena rokok
6)    Menurut para ahli seorang perokok atau yang menghisap asap rokok secara sengaja atau tidak sengaja akan mudah terserang penyakit, terutama pernafasan, jantung, paru-paru, kanker, pembuluh darah, impotensi, gangguan kehamilan, dan janin.
v  Seorang yang kecanduan rokok jika dihentikan akan mengalami gejala ketagihan rokok antara lain :
1)    Perasaan tidak enak pada mulut (kecutan)
2)    Emosional
3)    Cemas dan gelisah
4)    Konsentrasi terganggu
5)    Kepala nyeri
6)    Mengantuk
7)    Pening
8)    Gangguan pencernaan


4.       Kemungkinan penyelesaian

v  Diperlukan tindakan dan pengarahan guru-guru, terlebih guru BK dan agama agar ada pencegahan terhadap perilaku merokok sehingga dapat meminimalkan jumlah pelaku merokok.
v  Dari pihak sekolah, setiap awal tahun harus menekankan aturan sekolah khususnya pelarangan tentang merokok
v  Pihak sekolah perlu mendatangkan narasumber dari dinas kesehatan untuk memberikan penyuluhan atau sosialisasi tentang kesehatan, khusunya bahaya merokok.
v  Sekolah juga perlu bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk mengadakan pemeriksaan fisik secara menyeluruh sehingga mengetahui siswa yang merokok.
v  Sekolah harus memberikan sanksi atau hukuman yang berat bagi siswa yang didapati merokok.
v  Perlunya kerjasama antara pihak sekolah dan orangtua untuk mengawasi dan mengarahkan tingkahlaku remaja.
v  Seharusnya orangtua memberikan kasih sayang atau perhatian lebih terhadap anaknya dan sebaiknya orangtua mengetahui keadaan emosi anak, terutama saat anak mengalami drepesi  sehingga tidak sampai melampiaskannya pada perilaku merokok.

 Saran

v  Pada pelajar, sebaiknya para guru lebih ketat dalam melakukan pengawasan juga melakukan peringatan yang lebih  tegas lagi agar para pelanggar khususnya perokok jera dan tidak melakukan hal tersebut baik di sekolah maupun di luar sekolah.
v  Seharusnya bukan hanya peringatan saja yang diberikan pada siswa yang merokok tetapi juga harus disertai dengan hukuman yang berat, karena kemungkinan besar siswa yang diberikan hukuman itu tidak jera dan akan melakukan hal itu lagi dan lagi, terlebih secara sembunyi-sembunyi.
v  Setelah adanya penyuluhan, siswa juga sudah harus mengerti dan sadar kalau merokok itu akan merugikan mereka, merokok itu sama saja dengan membakar uang. Meskipun nikmat tapi akibatnya sangat buruk, seperti gangguan pernafasan, kanker dll.

v  Orangtua dan guru harus memberikan teladan yang baik kepada anak atau siswa, seperti guru tidak boleh merokok di hadapan siswanya. Orangtua juga sama tidak boleh merokok di depan anaknya, jika ia merokok di depan anaknya, secara otomatis anaknya akan mengikuti perilaku merokok seperti orangtuanya.           

0 komentar to “Remaja dan Rokok”

Posting Komentar