Perkembangan
teknologi yang sangat pesat membuat para ilmuan dunia tidak ada henti-hentinya
untuk membuat sebuah terobosan baru di dunia teknologi. Beberapa peralatan yang
kita gunakan sehari-hari (Gadget) sudah mulai menggunakan materi berukuran
mikro, bahkan nano dan berukuran makin lama kian kecil. Dengan ukuran yang
sedemikian praktis ini, maka akan membuat keseharian kita akan lebih dimudahkan
olehnya, apa aja sihh?__
Kartu Kredit Digital
Sebuah
kartu kredit baru dengan tampilan LCD diluncurkan peresmiannya pada awal tahun
2014 lalu. kartu kredit ini akan serupa dalam ukuran dan bentuk, memiliki 12
tombol dan display dengan baterai yang bertahan hingga tiga tahun!
Penggunanya
akan diminta memasukkan nomer PIN setiap kali berbelanja online, kemudian
kartu ini akan menampilkan security code yang harus dimasukkan ke dalam website.
Jika kode yang diotorisasi oleh server telah dinyatakan oke, maka pembeliannya
akan disetujui.
Kartu
baru keluaran Visa ini akan menambah penjualan secara online melalui
internet, karena selama ini biasanya kita khawatir untuk membeli secara online
karena tak aman, banyak penipuan. Maka dengan kartu ini diharapkan akan
membantu kita supaya tak takut lagi untuk berbelanja online.
Baterai Berbahan Dasar
Air
Tim
ilmuwan dari University of Southern California (USC) mencari alternatif
baterai organik bebasis air yang bebas dari isu mudah panas saat digunakan.
Temuan ini diklaim lebih murah, lebih ramah lingkungan dan berpotensi untuk
scaling up untuk digunakan dalam angin dan pembangkit listrik bertenaga surya
karena dapat menyimpan energi yang lumayan besar.
Teknologi
yang dikembangkan oleh tim USC merupakan baterai beraliran redux organik. Para
peneliti menyebut hasil temuan ini serupa dengan yang dikembangkan untuk Helios
drone bertenaga listrik oleh NASA. Cara kerja baterai yang mengandung bahan
kimia elektroaktif ini memompa sel dan membagi membran untuk menghasilkan
tenaga listrik.
Jumlah
energi yang tersimpan tergantung seberapa besar kapasitas baterai itu sendiri. Baterai
ramah lingkungan ini juga memiliki daya tahan lebih lama dibanding baterai
lithium-ion dan varian lainnya.
“Baterai
dapat bertahan hingga 5.000 kali pengisian ulang, tim peneliti memprediksi
umurnya dapat bertahan hingga 15 tahun,” kata Sri Narayan, Profesor Kimia di USC
Dornsife College of Letters, Arts, and Sciences, seperti dikutip laman
Gizmag, Senin 30 Juni 2014.
Lebih
lanjut Profesor Sri Narayan menjelaskan perbedaan baterai Lithium ion yang
kualitasnya menurun setelah 1.000 kali isi ulang dan biaya untuk memproduksi
satu buah baterai 10 kali lebih mahal.
Kunci
utama yang menjadikan baterai ramah lingkungan yakni penggunaan bahan
elektroaktif. Melalui serangkaian uji coba, peneliti mengembangkan senyawa
organik teroksidasi yang disebut kuinon. Kuinon ditemukan pada tanaman, jamur,
bakteri, dan beberapa hewan yang terlibat dalam proses fotosintesis dan
respirasi selular.
Tim
melihat teknologi sebagai sebuah bagian dari upaya menghemat biaya dan
lingkungan. Kuinon saat ini diproduksi dari hidrokarbon aktif, bukan dari
karbondioksioda. Sayangnya dalam penelitian ini, tim belum mengujicoba
penggunaan baterai ramah lingkungan tersebut langsung ke perangkat pintar.
Datastickies
Teknologi
semakin canggih, setelah USB menjadi tempat penyimpanan portabel yang
sederhana, kini ada post-it note. Yang mampu menyimpan data layaknya USB, namun
mempunyai banyak kelebihan. Ukuran dan bentuknya tidak seperti USB, dan tidak
mempunyai port untuk dicolokkan pada sebuah perangkat, bentuknya seperti sebuah
kertas label. Penggunaanya pun sangat sederhana, yaitu cukup menempelkan pada
sebuah gadget dan siap menerima data.
Memang
tampak tidak masuk akal, tapi ini nyata, dan dalam tahap pengembangan. Gagasan
ini muncul dari seorang desainer Aditi Singh dan profesor Parag Anand, dari
News Delhi, India. Layaknya kertas label, penyimpanan yang diberi nama
Datastickies ini, mampu menempel di sebuah perangkat, baik itu komputer,
laptop, bahkan gadget. Teknologi ini terbuat dari graphene, bahan konduktif
yang sangat kuat, terdiri dari satu lapisan atom karbon.
Nantinya,
Datastickies akan dijual dalam berbagai ukuran penyimpanan, mulai dari 2 GB
hingga 32 GB, dengan warna yang bermacam-macam. Dan diharapkan akan
menggantikan USB pada saat ini. Grafene adalah bahan revolusioner, dan
disebut-sebut sebagai hal besar berikutnya yang akan mengubah cara kita
bekerja. Datastickies tidak akan hilang, karena akan menempel di objek apapun
juga.
Google Glass
Tampaknya
kita akan dapat segera memakai semua gadget ini. Kacamata Google (Google Glass)
adalah juara yang sejati dalam kebanyakan grafik teknologi di hari ini dan ada
alasan yang baik untuk itu. Terus terang saja, pada saat itu Google sebenarnya
belum mencurahkan seluruh idenya, namun akhirnya dibuat juga.
Sepertinya
masa depan adalah saat ini, karena kita akan memiliki kesempatan untuk
mendapatkan informasi real-time tentang segala sesuatu di sekitar kita
dari seluruh penjuru dunia dengan alat mungil ini hampir pada kondisi apapun.
Q-Warrior
Tentara
Amerika tampaknya akan segera dibantu oleh teknologi mirip Google Glass besutan
BAE Systems di Inggris, yang dapat mengukur jarak, menampilkan gambar 3
dimensi, mengirimkan video dari sebuah drone, dan banyak lagi kegunaannya.
Google Glass ini akan berbeda dengan yang saat ini sudah beredar, karena akan
dipadukan dengan helm yang dipakai oleh tentara militer.
Paket
yang diberi nama Q-Warrior, dan prajurit di lapangan bisa menggunakannya untuk,
melihat posisi musuh, lokasi sesama prajurit, bahkan apa yang ada dan terjadi
di balik bukit. Jika Q-Warrior telah siap, makan prajurit yang pertama kali
akan menguji coba adalah Navy Seals dan jika mereka sukses dalam menggunakan
Google Glass versi tentara ini, maka tidak menutup kemungkinan seluruh tentara
akan menggunakan teknologi ini dalam sebuah peperangan.
Pebble SmartWatch
Waktu
adalah sesuatu yang mengontrol hidup kita, dan jam tangan adalah aksesori yang
harus dimiliki bagi kebanyakan dari kita. Namun, dengan adanya telepon pintar (smartphone)
yang mengambil alih dunia, maka semakin sedikit orang yang menggunakan jam
tangan sebagai indikator waktu.
Jam
tangan Pebble, juga dikenal sebagai jam pertama pada abad ke-21 ini telah
berubah semua itu. Perangkat ini dapat dipakai dan mampu terhubung dengan
telepon pintar iPhone serta Android dan menawarkan berbagai fungsi seperti
video player, getaran diam untuk panggilan masuk, GPS, MP3 player, dan banyak
lagi kemampuan lainnya.
Oculus Rift
Mencapai
efek virtual reality (VR) telah menjadi tujuan yang serius bagi banyak
pengembang gadget selama dua dekade terakhir. Kini waktunya telah tiba, sebuah
tim di Oculus Rift
akhirnya telah membuat langkah penting untuk menuju tujuan besar ini, yaitu virtual
reality head-mounted display.
Disampaikan
oleh beberapa veteran industri game terbesar seperti John Carmack (Doom,
Quake), maka “headset” canggih ini dirancang untuk efek yang dapat
menghanyutkan dan mendalam serta sangat cocok untuk bermain gaming.
Pada
awal tahun 2014 pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, akhirnya membeli Oculus.
Perusahaan ini menurutnya adalah sebuah “outlier“, yang berada beberapa
tahun di depan perusahaan lain. Oculus pun memiliki sumber daya manusia yang
relevan. “Tak ada banyak kandidat yang bisa menjadi platform computing berikutnya,”
ucap Zuckerberg.
Kendati
Oculus menyasar kalangan gamer melalui headset VR Rift miliknya,
visi Zuckerberg tentang masa depan Facebook dengan teknologi ini lebih luas
dari lingkup tersebut. Dia membayangkan masa di mana pengguna bisa mengunjungi
museum atau bahkan berkonsultasi dengan dokter dari rumah, lewat teknologi VR.
Zuckerberg
juga memastikan bahwa kiprah Oculus di game tidak akan berubah. Perusahaan ini
akan tetap beroperasi secara independen sebagai anak perusahaan Facebook.
Sementara
itu, melalui forum Reddit, pendiri Oculus Palmer Luckey menyatakan bahwa
produk akhir dari headset Rift buatannya tak bakal direcoki oleh
Facebook. “Saya jamin Anda tak perlu login lebih dulu ke Facebook tiap kali
ingin memakai Rift,” katanya.