Rabu, 25 Februari 2015

Hubungan Indonesia dengan Pusat-pusat Islam di Asia

,



Perdagangan Mancanegara sejak awal tarikh masehi membawa Indonesia pada hubungan dengan pusat-pusat Hindu-Budha di Asia.  Sejalan dengan perkembangan pengaruh islam di asia barat , para pedagang muslim melibatkan diri dalam perdagangan mancanegara, karena posisi asia barat yang amat strategis sebagai pengantara Asia dan Eropa. Berawal dari perdagangan, kenudian meningkat pada hubungan sosial dan politik.

Hubungan Ekonomi
Sejak abad ke-7M, para pedagang muslim asal asia barat telah mengadakan kegiatan dagang disejumlah badar dagang Indonesia. Kedatangan mereka semakin ramai sejak Bani Umayyah berkuasa. Kondisi itu tersiar dari berita cina dari masa Diasti Tang.
Kehadiran kapal-kapal dagang dari asia barat di indonesia harus menunggu pergantian angin musim. Para pedagang muslim itu harus singgah cukup lama di sejumlah bandar dagang di Indonesia, sebelum melanjutkan perjalanan pergi ke  Cina atau pulang ke Asia barat. Waktu selama singgah itu digunakan untuk menjalin transaksi dagang.
Bandar-bandar dagang indonesia yang penting berada disekitar atau tidak jauh dari selat malaka terutaa dipantai timur sumatra dan utara jawa. Bandar-bandar ini berperan sebagai tempat penjualan komoditas utama di indonesia.
Hubungan Sosial
Kesinggahan para pedagang muslim yang cukup lama di indonesia mengakibatkan berdirinya sejumlah pemukiman yang semi permanen. Berdirinya pemukiman muslim membuka kesempatan bagi terjalinnya interaksi antara pedagang muslim mancanegara dengan penduduk bumi. Interaksi itu berawal dari lingkup ekonomi laluke lingkup sosial. Melalui interaksi inilah, penduduk pribumi lambat laun mengenal nilai-nilai dan ajaran islam. Pengenalan nilai-nilai islam tidak hanya dilakukan oleh kalangan pedagang muslim. Perjalanan niaga mereka mengikutsertakan para mubalig,yg melanjutkan pengenalan nilai-nilai dan ajaran islam lebih mendalam.
Hubungan Politik
Hubungan politik dengan pusat-pusat islam di asia terjalin setelah kerajaan islam berdiri diIndonesia. Hubungan itu terjalin mulai abad ke-13M, yakni sejak kerajaan islam berdiri di Pasai, bagian utara Aceh.
(*)Menurut berita cina , pada akhir abad ke-1M, kerajaan kecil bernama Sa-mu-ta-la (samudra) mengutus dutanya ke cina. Tindakan itu mengindikasikan sudah rutinnya duta dari kerajaan tersebut diutus ke berbagai negeri, termasuk pusat-pusat islam di india dan asia barat. Indikasi itu dikuatkan dengan kenyataan bahwa penguasa kerajaan itu mengenal islam sejak pertemuannya dengan utusan dari Mekkah.
(*)Dalam rangka membendung dominasi Portugis di Selat Malaka, kerajaan islam di aceh menjalin persahabatan dengan kerajaan ottoman dari turki, pada abad ke-16M.
(*)Mekipun belum ada sumber yang jelas, sejumlah kerajaan islam di jawa, kalimantan, sulawesi, maluku, kemungkinan besar mengadakan hubungan politik dengan pusat-pusat islam di asia. Dasar dugaan adalah kedudujan kerajaan-kerajaan dikawasan itu sebagai bagian dari pusat-pusat perdagangan di asia. 

1 komentar: